Mengenal Teknik Pengawetan Kayu
XI IA 1 Dimas ArifKayu Dan Cara Pengawetannya
Judul buku: Mengenal Teknik Pengawetan Kayu
Penulis: Ir. Tikno Iensufiie, M. Pd,
Penerbit: Erlangga, 2008
Tebal buku: 88 halaman
Kayu adalah hasil dari tumbuhan berupa pohon dengan batang yang keras. Ada bermacam-macam jenis dan ukuran kayu, serta tingkat kekerasannya. Kayu sangat bermanfaat bagi manusia sejak zaman dulu kala, misalnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar, bahan baku industri, konstruksi, bagian rumah, transportasi, furniture, alat musik, barang seni, dan masih banyak fungsi kayu lainnya.
Kayu dapat digunakan dalam jangka panjang maupun jangka pendek, dan kayu yang digunakan untuk jangka waktu yang lama memerlukan perawatan khusus agar kayu lebih tahan lama. Buku ini disusun agar pembaca mengetahui bagaimana cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengawetkan kayu agar kayu dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Buku ini dibagi dalam beberapa bab dan tiap bab diulas secara singat namun padat sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti secara umum tentang anatomi kayu, struktur kayu, faktor-faktor yang dapat mengakibatkan kayu menjadi rusak, jenis-jenis kerusakan kayu berdasarkan faktor penyebabanya, dan cara pengawetan kayu itu sendiri, yang meliputi teknik yang digunakan maupun bahan-bahan apa yang dapat digunakan untuk memperpanjang usia kayu tersebut.
Kelebihan buku ini antara lain adalah buku ini berwarna, sehingga pembaca yang membaca buku ini tidak jenuh dan semakin tertarik untuk membacanya. Di buku ini juga dilampirkan beberapa gambar, foto, grafik, dan tabel yang sangat mendukung isi buku ini agar semakin mudah dipahami. Kelebihan lain buku ini adalah ulasannya yang sangat detail dimulai dari membahas anatomi dan struktur kayu yang mungkin berguna dalam teknik pengawetan kayu namun dapat dimengerti dengan mudah. Cetakan buku ini pun tergolong baik dengan kualitas tinta dan gambar yang cukup baik pula.
Waktu itu hari jumat pagi aku dan kakakku bersama-sama pergi ke bojonegoro dengan mengendarai sepeda motor, tidak lain dan tidak bukan untuk mendatarkan saya di SMADABO saya agak sedikit gerogi saat memasuki gerbang SMADA dan saat saya pertama melihat bangunannya terkesan seperti bangunan rumah saki entang mengapa demikian mungkin karena bangunanya yang sudah tua. Saat saya sedang mendaftar suasananya sangat ramai,padat, dll pokoknya seperti orang antri BLT. Saya mengenal anak yg mendaftar bernama putra anak dari SMP 2 itu pun karna teman saya yg dari satu smp sudah mengenalnya terlebih dahulu. Hal yg paling berkesan adalah saat menunggu pembagian surat apa yg saya lupa namanya saya harus menunggu lama sekali sampai-sampai harus sholat jumat di bojonegoro.
Saya saya pertama masuk kelas saya yaitu X-2 pada waktu pramos saya sangat merasa asing dengan kelas itu karena tak satupun anak yang saya kenal. Saya menganggap bahwa di SMA berbeda dengan SMP saya sdah SMA jadi saya harus lebih mandiri disiplin dan giat belajar dan saya pasti mempunya teman-teman yg berbeda dan mata pelajaran yang lebih memutar otak. Saat hari pertama kegiatan MOS saya agak risi dengan pakain atau bisa di bilang kostu yaiu putih dengan bawahan hitam serta harus mengenakan dasi dari pita, tas dari kardus, dan topi dari wadah berkat, tapi saat saya memasuki kelas suasananya semua anak juga memakai kostum sedemikian jadi rasa malu saya jadi menghilang. Dan orang yang pertama saya sapa adalah TAUFIK Q. ia anak dari jatirogo dan ia adalah teman sekostan saya dan saat mos saya sebangku deng NURFIA R. yaitu anak dari dalam kota saja dan smpnya smp 1. Saat kegiatan MOS berlangsung suasananya menyenangkan karna saya mendapat banyak teman baru, tetapi saat yang paling menjengkelkan adalah saat sesi keamanan karna kakak-kakak osi membentak-bentaki kami semua dan mereka terkesan sok tau dan benar sendiri.
Saya anaknya pendian dan sulit bergaul, untung saja teman-teman di X-2 sangat baik dan pintar bergaul jadi tidak butuh waktu lama untuk saya berbaur dengan anak-anak X-2. Saya hari pertama pelajaran saya agak lupa pelajaran apa itu tetapi saya masih ingat perasaan saya yaitu sangat bersemangat untuk menerima pelajaran pertama karna selama berminggu-minggu saya tidak belajar karna liburan. Saat saya mengenal guru-guru smada saya melihat banyak karakter guru ada yang ramah,pemarah,keras dll tetapi saya sadar bahwa tujuan mereka adalah satu yaitu mengajari kami agar menjadi anak yang pintar.